Nilai Tambah Diri

Oleh: Mohamad Rian Ari Sandi, Waka Bidang Kesiswaan SMKN Darangdan

Persaingan dunia kerja makin hari makin keras. Lulusan perguruan tinggi, lulusan SMA/SMK hingga mereka yang tak sempat lulus sekolah dasar pun setiap tahun berlomba mencari pekerjaan. Tak mudah tentunya mencari pekerjaan di zaman sekarang, apalagi di masa pandemi dua tahun belakangan ini. 

Salah satu tips sederhana agar kita memiliki kesempatan untuk diterima di dunia kerja adalah memiliki nilai tambah diri (added value). Apa itu nilai tambah diri? Bisa dikatakan nilai tambah diri adalah kemampuan tambahan yang dimiliki selain kemampuan pokok/dasar yang diperlukan. 

Misalnya begini. Sebuah bengkel sepeda motor yang baru berdiri sedang membuka lowongan pekerjaan untuk posisi montir. Kemudian ada tiga orang yang mengirim lamaran pekerjaan. Dua dari tiga orang pelamar hanya menuliskan kemampuan dasar otomotif di CV (Curriculum Vitae/Riwayat Hidup) yang dibuatnya. Sedangkan satu orang lagi menuliskan tambahan yaitu memiliki kemampuan desain grafis. Akhirnya pelamar dengan kemampuan tambahan itulah yang diterima bekerja. Pemilik bengkel beralasan pelamar tersebut diterima karena bengkelnya memang memerlukan karyawan yang mampu membuat desain spanduk/poster/leaflet untuk keperluan promosi agar bengkelnya bisa segera dikenal masyarakat luas. 

Contoh lainnya sebuah kantor pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) membuka lowongan pekerjaan untuk posisi staf administrasi. Tugas utamanya ialah menjadi operator penginputan data dalam program vaksinasi dari desa ke desa. Lantas empat pelamar. Tiga pelamar hanya menuliskan kemampuan dasar mampu mengoperasikan Microsoft Office (MS word, MS excel, dll) di CV yang dibuatnya. Sementara satu pelamar lain tak hanya menuliskan kemampuan dasar mengoperasikan Microsoft Office, tapi juga kemampuan melakukan editing video untuk diunggah di youtube, Instagram, tiktok, atau platform sejenisnya. 

Akhirnya pelamar dengan kemampuan tambahan tersebut yang dipilih karena Kepala Puskesmas ingin kegiatan vaksinasi setiap minggunya didokumentasikan dalam bentuk video untuk dipublikasikan oleh tim Humas sebagai salah satu cara kampanye mengajak masyarakat agar mau divaksin. 

Ada banyak contoh orang yang sukses di pekerjaannya karena Ia memiliki nilai tambah dalam dirinya. Seorang penjaga warung amat diandalkan oleh tuannya karena selain bisa menjaga warung dengan baik Ia pun bisa mengemudikan truk untuk keperluan pembelian barang. Selain itu seorang kasir minimarket selalu mendapatkan bonus gaji karena selain bertugas sebagai kasir, Ia pun orang yang selalu diandalkan untuk memperbaiki saat terjadi gangguan teknis perangkat komputer kasir. Ataupun seorang pemain bola yang berposisi sebagai full back (bek sisi) bisa amat diandalkan oleh pelatihnya karena Ia memiliki kemampuan menendang dengan kaki kiri dan kanan sama baiknya (berbeda dari pemain lain kebanyakan yang hanya kuat di satu sisi kaki). 

Orang-orang dengan nilai tambah diri insyaallah akan sukses dalam karirnya. Orang-orang tersebut adalah orang yang mau belajar lebih di atas rata-rata orang lainnya. Mereka melakukan usaha lebih dibanding rata-rata orang lain (going extra miles).  Ia tidak cukup hanya belajar satu bidang pokok yang sedang dipelajarinya bersama teman-temannya kebanyakan, tapi juga mau belajar hal baru yang tidak banyak dipelajari oleh teman-temannya tersebut. Pada akhirnya, nilai tambahnya tersebut dapat memberi manfaat pada orang lain atau tempatnya bekerja dan juga tentu bagi dirinya sendiri. 

Posting Komentar untuk "Nilai Tambah Diri"